Di tengah meningkatnya tingkat polusi udara di Jakarta, peran hijauan kota menjadi semakin penting dalam menanggulangi masalah ini. Hijauan kota, seperti taman dan pepohonan, memiliki kemampuan untuk menyerap polutan udara dan menghasilkan oksigen yang sangat dibutuhkan oleh penduduk kota.
Menurut pakar lingkungan dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. Bambang Hero Saharjo, “Hijauan kota dapat berperan sebagai filter alami yang mampu membersihkan udara dari zat-zat berbahaya seperti partikulat dan gas buang kendaraan bermotor.” Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Lingkungan Hidup yang menunjukkan bahwa keberadaan hijauan kota dapat mengurangi tingkat polusi udara hingga 30%.
Saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memperhatikan pentingnya peran hijauan kota dalam menanggulangi polusi udara. Gubernur Anies Baswedan menegaskan, “Kami terus berupaya untuk meningkatkan jumlah taman dan area hijau di Jakarta guna memberikan udara bersih bagi warga kota.” Langkah-langkah konkret pun telah dilakukan, seperti revitalisasi taman-taman kota dan penanaman ribuan pohon di berbagai sudut Jakarta.
Namun, tantangan dalam menjaga hijauan kota tetap lestari tidaklah mudah. “Diperlukan peran aktif masyarakat dalam merawat dan menjaga keberlangsungan hijauan kota,” ujar Dr. I Nyoman Pujawan dari Institut Pertanian Bogor. Selain itu, perlu kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih.
Dengan kesadaran akan pentingnya peran hijauan kota dalam menanggulangi polusi udara, diharapkan Jakarta dapat menjadi kota yang lebih hijau dan sehat untuk dihuni oleh seluruh warganya. Sebagai individu, kita juga dapat berperan dengan menanam pohon di sekitar rumah atau mendukung program-program penanaman pohon yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Bersama, kita dapat menciptakan udara bersih dan sehat untuk generasi mendatang.